Calon Anggota DPD RI Juprizal Ajak Pemuda Lawan Paham Komunis

0
912

Kuok, Auramedia.co – Tingginya jumlah pemuda yang ada di wilayah Dusun Pulau Terap Dua merupakan suatu benteng pertahanan dan ketertiban dalam Masyarakat.(01/10)

Begitu disampaikan oleh calon anggota DPR RI Juprizal S.Th.i, MH kepada Auramedia.co “pemuda ini merupakan benteng pertahanan masyarakat baik itu keamanan maupun ketertibannya dan bahkan nantinya akan menjadi suami dan ayah bagi anak-anaknya”, Ucap Juprizal S.Th.i, MH setelah Nobar G30S/PKI

Oleh karena itu, dengan tugas yang cukup berat itu seharusnya pula mereka (Pemuda_red) di iringi juga dengan berbagai pemahaman tentang sebuah Wawasan sebagai mana di ucapkan oleh Juprizal S.Th.I, MH

“maka pemuda ini harus dibekali dia dengan pemahaman tentang wawasan Nusantara, NKRI, Pancasila, UUD 1945, ini merupakan tugas daripada guru disekolah, tugas dari aparatur negara, dan tugas dari seluruh elemen termasuk juga ulama yg harus memperkuat pendidikan keagamaan”, Ucap Juprizal

Sehingga dengan demikian terciptanya pemuda yang memiliki jiwa nasionalis dan religius untuk mengisi pembangunan Republik Indonesia ini sehingga tercipta pembangunan yang berkelanjutan.

“kami berharap agar pemuda nantinya senantiasa melakukan kegiatan-kegiatan yang positif apalagi sebentar lagi kita akan memperingati sumpah pemuda dan disitulah peran pemuda mempersatukan suatu bangsa, bahasa,serta Satu kesatuan Negara Republik Indonesia mari kita bersatu di tengah masyarakat jangan kita terpecah belah, jangan ada konflik, jangan pula gara-gara beda Club bola terjadi kesalahpahaman antar pemuda maupun kampung”, Tutup Juprizal

Tak hanya sampai disiitu, dari pantauan media di lapangan, dalam.Nobar tersebut tampak hadir mantan kepala desa Merangin Muhammad Kamil S.H yang telah bergabung dengan masyarakat.

Didampingi Juprizal, mantan kepala desa merangin M.Kamil S.H menuturkan “dalam kegiatan nobar ini kami memberikan respon yang positif sehingga mampu memberikan ingatan kepada generasi muda kita terhadap apa yang terjadi di tahun 1965 yang lalu”, Ujar M.Kamil

disamping itu dari Film yang diangkat dari kisah nyata itu M.Kamil juga menyampaikan Kesimpulannya kepada media sebagai mana Keseluruhan itu adalah korban Fitnah oleh Orang-orang yang tidak bertanggung jawab

“Jadi kami mengambil kesimpulan bahwasanya keseluruhan itu adalah korban Fitnah jadi kepada generasi muda berhati-hati dulu untuk menyebarkan informasi fitnah karena adu domba, jadi korban itu memberikan suatu yang tidak wajar atas fitnah seseorang sehingga negara ini mau hancur oleh Fitnah”,Ujarnya

dengan demikian ia berharap agar nantinya pemutaran film ini dilakukan secara berkelanjutan sehingga diketahui oleh setiap generasi

“kami berharap nantinya Film ini diputar secara berkelanjutan sehingga di setiap generasi generasi mengetahui dan memambah atau mengingat kembali keterbatasan ilmu di sekolah dengan Nobar ini mungkin tercover apa yang terjadi pada tahun 1965 bahwasanya ada suatu pergolakan di republik ini sehingga korban-korban itu adalah akibat Fitnah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab akan kekuasaan sehingga fitnah itu dilakukan dengan tujuan untuk pengambilan kekuasaan”, Harapnya. (Pjr)