Pekanbaru, Auramedya.co – Asap semakin hari semakin parah menyelimuti kota pekanbaru dan beberapa kabupaten yang ada di riau. Hal ini menjadi dampat buruk terhadap kesehatan masyarakat mulai dari balita sampai orang dewasa.
Jarak pandang sangat mengganggu aktivitas masyarakat untuk keluar rumah. Bahkan kualitas udara di pekanbaru sudah tidak sehat lagi. Ini menandakan kebakaran hutan di riau semakin hari semakin parah bukan malah berkurang asapnya.
Melihat kondisi kualitas udara yg tidak sehat lagi ketua DPD IMM Riau Alfian Saputra angkat bicara,
Korporasi-korporasi yg ada di riau harus bertanggung jawab atas kebakaran hutan yang terjadi di Riau ini, Karna kebakaran hutan di riau bukan yang terjadi kali ini saja akan tetapi terjadi setiap tahun di provinsi riau ini.

“Mana Janji Presiden RI Dan Gubernur Riau Untuk Menuntaskan Segera Kebakaran Hutan Di Riau Ini”.Tegasnya.
“Saya menilai pemerintah pusat dan daerah tidak mampu menyelesaikan persoalan kebakaran hutan yang ada di riau, dan akibat dari ketidak berdayaan pemerintah dan para penegak hukum untuk memberantas korporasi-korporasi yang telah membakar hutan di riau ini”. Tegas Alfian kepada segenap wartawan Rabu, 11/09/19 Di Sekretariat DPD IM Riau.
Ketua DPD IMM Riau Alfian Saputra menyayangkan bencana asap masih terjadi dan mengancam kesehatan masyarakat.

Padahal ini seharusnya bisa dilakukan upaya antisipasi karena sudah menjadi kejadian yang rutinitas di Riau.
Hal ini dikatakan Ketua DPD IMM Riau Alfian Saputra menurutnya pemerintah masih lambat dalam bergerak melakukan antisipasi dan pencegahan sebelum KARHUTLA.
Terkait keberangkatan Gubernur Riau yang juga sebagai komandan Satgas Karhutla Riau Syamsuar ke Thailand disaat bencana asap di Riau makin parah, menurut Ketua DPD IMM Riau Alfian Saputra, tidak masalah selagi anggotanya bekerja maksimal.
“Tidak menjadi masalah kalau soal keberangkatan. Namun Pak Gubernur itu punya Wagub dan Kadis. Meskipun berangkat namun harus jalan,” ujar Alfian Kepada Wartawan.
Cuma yang menjadi masalahnya itu kata Alfian, pemerintah masih lambat bergerak, dan masih terlalu berharap dengan pusat, padahal ini menyangkut nyawa orang.
“Seharusnya bekerja cepat. Jangan harap pusat dulu turun yang punya warga kan kita daerah, baik provinsi maupun kabupaten dan kota,” ujarnya.
Dalam Pantauan Wartawan 11/09/19, Bencana karhutla ini sudah menjadi pekerjaan rutin setiap tahun bagi daerah di Riau. Sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak siap.

“Tidak perlu diberi tahu lagi, ini sudah kebiasaan dan sudah paham sekua di daerah apa langkah yang harus dilakukan,”. (Harisep).



























