Cabang Musyabaqah Khat Bukti Pemeliharaan Al qur’an di Riau Baik

0
975

Bangkinang Kota, Auramedia.co – Pelaksanaan MTQ XXXVIII Provinsi Riau di Kabupaten Kampar menjadi sejarah dan bukti bahwa pemeliharaan Al Qur’an di Provinsi Riau sudah baik. Hampir seluruh Kabupaten/Kota se – Provinsi Riau mengirimkan KHATAT DAN KHATATAH cabang mushabaqah khat Alqur’an. Media pertama yang dimanfaatkan para sahabat dalam penulisan Al-qur’an adalah pelepak kurma, batu dan kulit onta.

Ketua dewan hakim cabang musyabaqah khat Al Qur’an musyabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXVIII Provinsi Riau, DR. H. Didin Syirajuddin Ar, MA kepada wartawan, (25/11/19) di gedung guru Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kampar mengatakan, bahwa seluruh peserta cabang khat Al Qur’an mengikuti perlombaan secara serius dan sungguh-sungguh. Seluruh peserta tampil bagus dan baik, sehingga kita susah mencari mana yang lebih baik, karena semuanya tampil dengan baik, ungkap Didin.

Lebih lanjut Didin mengatakan, pada MTQ kali ini, seluruh peserta adalah khatat/khatatah terbaik. Rata-rata peserta adalah khatat/khatatah yang menimba ilmu di sekolah dan sanggar pendidikan khat Al-qur’an, ungkap Didin.

Didin juga menambahkan, bahwa seluruh kabupaten/kota se – Provinsi Riau sudah mengirimkan pesertanya. Hampir seluruh wilayah memenuhi pesertanya. Masing-masing kabupaten/kota mengirimkan 8 (delapan) khatat/khatatah, ungkap Didin.

Pada cabang musyabaqah khat Al qur’an MTQ XXXVIII Provinsi Riau, diperlombakan 4 (empat) kategori, diantaranya kategori Naskah, kategori Hiasan Mushaf Al qur’an, kategori dekorasi, dan kategori kaligrafi kontemporer, ungkap Didin.

Dewan juri pada cabang khat Al qur’an sudah baik bahkan melebihi dari yang biasanya. Pada biasanya dewan juri hanya 11 orang, dan saat ini dewan juri berjumlah 13 orang lebih. 7 (tujuh) orang dewan juri merupakan dewan juri tingkat nasional, ungkap Didin.

Kepada wartawan Didin juga mengungkapkan, bahwa panitia sudah bekerja sangat baik dan benar. Panitia bekerja secara tertib dan terkordinasi dengan baik, ungkap Didin. (adi jondri)