BALUNG -(auramedia.co)- Dimasa reses terakhirnya di Tahun 2019, Anggota DPD/MPR RI Edwin Pratama Putra, SH, melakukan kunjungan reses ke Desa Balung, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar, Senin (30/12/2019) sore.
Walau ditengah perjalanan menuju ke tempat reses dihadapkan medan terjal yang berat, tak menyurutkan semangat anggota Komite II DPD/MPR RI ini untuk tetap melanjutkan kegiatannya.
Dimedan yang cukup sulit, jalan yang masih beralaskan tanah itu, ditambah hujan yang tak jua berhenti, menambah perjuangan senator muda beserta rombongan menuju lokasi.

Betapa tidak, jika Edwin tak mendatangi langsung daerah pinggiran Kabupaten Kampar ini, mungkin masyarakat Balung sangat kecewa.
Besar harapan masyarakat Balung untuk menyampaikan langsung aspirasi nya ke Alumni SMAN 1 Bangkinang Kota 2008 itu.
Mungkin butuh 40 menit perjalanan untuk sampai ke lokasi reses yang dilaksanakan di Kantor Desa Balung.
Setibanya di Kantor Desa Balung, Edwin langsung disambut hangat masyarakat yang sudah menunggunya berjam-jam.
Dalam Reses tersebut, Kepala Desa Balung, Muhammad Ujud menyampaikan aspirasi dan ucapan terimakasihnya atas kedatangan anggota DPD/MPR ini ke desanya.
“Mudah-mudahan adanya pak Edwin, bisa menjadi penolong pembangunan di daerah pinggiran ini. Perjalanan di desa kami, memang luar biasa, jalan tanah di musim hujan,” tutur Muhammad Ujud.
Dilematis pemerintah daerah maupun provinsi mengakibatkan mandeknya pembangunan infrastruktur, baik jalan dan jembatan. Terhitung, dari simpang masuk jalan Pekanbaru-Sumbar ke Balung, membutuhkan perjalanan 8,5 KM.
Uniknya, 8,5 KM itu, terbagi terhadap 2 provinsi, 3,5 KM jalan milik Kabupaten Kampar, dan 5 KM milik Kabupaten Lima Puluh Kota. Tumpang tindih kepentingan pembangunan ini menyandera pembangunan di Desa Balung.
“Mungkin celahnya, yang dipusat ini lah solusinya. Dulu ada MOU antara Lima Puluh Kota dan Pemkab Kampar. Pemkab Kampar sudah OK, sedangkan lima kota masih menunggu,” ungkapnya.
Dijelaskan Ujud, Kampar tidak akan bisa membangun di Desa Balung jika tidak ada MOU yang jelas antara kedua belah pihak, karena ini terkait aset.
“Kami mohon, berharap, jika ada celah dipusat, kami menunggu bantuan dari pusat. Semoga ada solusi cepat dari pusat untuk pembangunan infrastruktur kami di Desa Balung,” harapnya.
Edwin Dorong Pembentukan Pokdarwis
Mendengar kesulitan yang dihadapi masyarakat, Edwin pun terlihat prihatin dan segera memberikan solusi bagi masyarakat.
Bahkan, masyarakat banyak bertanya-tanya dan heran. Mereka belum mengenal sosok Edwin. Ada anggapan, bahwa biasanya orang-orang datang ke Desa Balung hanya untuk berkampanye.
Namun, kedatangan Edwin, terbalik, menang dulu, baru datang. Ada nilai plusnya, ucap masyarakat. Sangat berbeda.
Menanggapi persoalan yang dihadapi ini, Edwin akan memperjuangkan pembangunan dan penyelesaian sengketa diantara dua pihak.
“Nanti akan saya usahakan dengan pemerintah provinsi, pusat dan teman sejawat saya dari Sumbar,” terangnya.
“Balung punya hutan, balung harus punya sesuatu hal yang lain. kembangkan pariwisata agar orang-orang bisa mengunjungi balung,” tambah Edwin.
Sosok yang bersahaja ini pun akan mengusulkan melalui kementerian terkait, agar Balung bisa berubah dan berbenah. Sehingga tidak lekat lagi, semboyan 3 T (Tertinggal, Terpinggir, Tersudut).
“Saya akan surati Kementerian Pariwisata RI agar memberikan pembekalan wisata di Balung. Bentuk Pokdarwis, maka lewat situ saya bisa membantu menganggarkan dana. Silahkan buat proposal, itu prosedur yang harus dilakukan,” harapnya. (FLS)



























