Siabu, Auranedia.co – Pagi ini saya diminta oleh keluarga besar pak Misran untuk mengantarkan putranya menikah di kediaman mempelai wanita di daerah Karya Nyata Desa Siabu.
semenjak putranya keluar dari pintu rumah pak Misran di Daerah Pinaso Desa Siabu, saya terus memperhatikan gerak tubuh dan gerak langkah putranya pak Misran yang memakai busana melayu lengkap dengan kopiah hitam yang merupakan kopiah nasional di negara tercinta kami yakni negara Indonesia.
Ada hal menarik yang saya lihat dari diri Adinda Okdri Redilham Bin Misran kelahiran Siabu, 03 Oktober 1998 yang sebentar lagi bakal menjadi suami Adinda Putri Anggraini kelahiran Siabu, 03 Februari 2000.
Pandangan Adinda Ilham (sapaan akrap putra pak Misran tersebut) berbeda dari pandangan biasanya yang saya ketahui. Biasanya saya melihat pandangan Adinda Ilham santai dan penuh senyum yang sudah menjadi ciri khas keluarga pak Misran dalam menyambut semua tamunya. Tapi saat itu, pandangan Ilham terlihat tegang dengan tatapan mata yang susah untuk ditebak maknanya.
ketika Dalam perjalanan menuju kediaman calon isterinya yang terletak di daerah Karya Nyata Desa Siabu. Ilham yang duduk disampingku menatapi mahar kawin yang sebentar lagi diserahkannya kepada calon isterinya yang menjadi salah satu rukun nikah yang wajib dilengkapi dalam setiap prosesi pernikahan.
Okdri Redilham Bin Misran menatapi mahar Kawin Yang Akan Diserahkan Kepada Calon Isterinya, Putri Anggraini
Mahar kawin yang ditatapi oleh Ilham berbeda dari mayoritas mahar kawin yang disediakan oleh calon pengantin laki-laki didaerah kami. biasanya calon pengantin menyiapkan mahar kawin seperangkat alat sholat. naun Adinda Ilham menyediakan mahar kawinnya berupa uabg yang dilipat secara unik dan menarik.
Dalam perjalanan aku bertanya kepada Adinda Ilham, Ham, mas kawin kok uang ?
Ilhampun dengan suara yang agak kecil menjawab, Iya bang, ini tahun 2020 bang….
Sebenarnya saya tidak begitu tertarik menanyakan bentuk maharnya, tetapi saya tertarik untuk mengetahui, apa yang dipikirkan dan dipersiapkan oleh Adinda Ilham ketika memberanikan diri untuk menikahi Adinda Putri Anggraini.
Dalam hati saya hanya berharap, semoga Adinda Ilham menikahi Adinda Putri karena Allah.
Semoga Adinda Ilham tidak menikahi Putri karena kecantikan, harta atau karena hal-hal lain yang semuanya hanyalah semu belaka. Karena pernikahan yang tidak didasari karena Allah dapat berakibat fatal dalam kerukunan dan keharmonisan rumah tangga.
Jika seseorang menikah karena kecantikan, harta dan hal-hal lain yang sifatnya semu, maka mereka akan selalu dalam keadaan merugi.
Prosesi Pengucapan Ijab – Kabul Okdri Redilham Bin Misran Dengan Putri Anggraini Binti Sungali dipandu Okeh Kepala KUA Kecamatan Salo Di Rumah Mempelai Perempuan, Karya Nyata Desa Siabu
Pernikahan merupakan sebuah perjalanan mulia sebagaimana yang dianjurkan oleh agama. Menikah merupakan Sunnatullah yang telah dicontokan oleh Rasulullah. Menikah juga merupakan jalan untuk memenuhi naluri Hak setiap manusia.
Yang Terpenting setiap calon suami dan calon isteri memahami bahwa menikah bertujuan untuk membentuk keluarga sholeh dan sholeha serta bisa mempengaruhi muslim yang lain untuk selalu berbuat kebaikan. Setiap calon suami dan calon isteri harus siap menerima semua kenyataan hidup yang telah ditakdirkan allah Azza Wajallah. Seorang suami dan seorang isteri tidak bisa memaksanakan agar semua kehendaknya terpenuhi dalam rumah tangga, tetapi keduanya harus mampu menerima segala kekurangan dengan penuh kesabaran dan rasa syukur kepada sang Ilahi.
Dalam hati saya berpesan dan berucap, ” Selamat Menempuh Hidup baru Adinda Ilham dan Putri, Semoga kalian menjadi pasangan serasi dan selalu menjadi hamba yang sholeh dan sholeha”.(Adi Jondri).
Bangkinang Kota, auramedia.co - Seperti biasa setiap Senin minggu pertama seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas (THL) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten...