Rumbio, Auramedia.co-Terkait gejolak dan aksi panen sawit milik lembaga adat kenegerian Rumbio kecamatan Kampar. masyarakat dikenegerian ini lansung melakukan musyawarah adat Ninik mamak dan kemanakan untuk menyikapinya.
Hasil musyawarah ninik mamak dan kemanakan kenegerian Rumbio ini lansung diserahkan kepihak PT. Tasma Puja (TP) pada kamis 9/4 oleh perwakilan masyarakat yakni Masriadi MD dari persukuan Domo dan sejumlah robongan dari berbagai suku lainnya. Dengan tujuan untuk disikapi pihak perusahaan PT. Tasma Puja. Agar tidak lagi dipanen masyarakat dan pihak ninik mamak dapat melakukan tranparansi hasil kebun lembaga adat ini.
Menurut salah seorang warga Padang Mutung yaitu ca’am yang mengetahui gejolak ini disebabkan oleh pihak pengurus kebun milik lembaga adat ini tidak transparan semenjak enam tahun silam.

Ditempat terpisah Hamka dari kemanakan suku piliang menyebutkan bahwa, tidak terealisasinya tujuan awal yang selalu dicanangkan yaitu antara lain, untuk beasiswa bagi anak berprestasi dari keluarga miskin. Santunan anak yatim, janda dan jompo dan keluarga miskin. Seterusnya bantuan untuk guru mengaji disurau dan MDA. Bantuan kepada ninik mamak yang melakukan kegiatan adat istiadat dan kegiatan pengembangan adat istiadat dalam kenegrian rumbio ini.
Senada dengan ini ulu jawek dt ghindo sapodo Karimi warga pulau tinggi membentangkan bahwa, timbulnya gejolak aksi turun kekebun adat ini adalah akumulasi dari berbagai ketidak jelasan para pemangku adat terhadap persoalan yang ada.
Diantaranya, kepastian luas lahan yang sebenarnya. Info tentang timbulnya kepemilikan pribadi salah seorang datuk dalam hamparan lahan milik lembaga adat.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang terindikasi tersebut maka musyawarah anak kemanakan Rumbio meminta PT. Tasma Puja Menunda pencairan atau tranfer dana hasil kebun lembaga adat tidak dilakukan atas rekening seseorang. Dan pencairan dana ini mestilah melalui rekening lembaga adat kenegerian rumbio. (Iful).



































