Jakarta,(auramedia.co)- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total mulai 14 September 2020. Keputusan ini di ambil karena penambahan yang tinggi setiap harinya dan dukungan rumah sakit yang sudah dianggap darurat.
Dalam masa PSBB total itu, perkantoran dilarang beroperasi dan akan menutup semua tempat hiburan. Anies juga mengimbau warga untuk tidak keluar Jakarta.Namun ternyata pengusaha ada pula yang menentang usulan tersebut salah satunya dari orang terkaya di Indonesia, Robert Budi Hartono. Dia pun mengirim surat kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk menyampaikan penolakannya atas rencana Anies.
Menurut Budi, ada hal yang lebih baik dilakukan pemerintah ketimbang kembali mengunci Jakarta. Misalnya dengan membangun rumah sakit darurat di pelabuhan, seperti yang dilakukan Singapura.

“Contoh Solusi terlampir: ini adalah photo di Port Singapore yang membangun kapasitas kontainer isolasi ber-AC untuk mengantisipasi lonjakan dari kasus yang perlu mendapatkan penanganan medis,” jelas pemilik Grup Djarum dan PT Bank Central Asia Tbk itu dalam suratnya yang dimuat di Instagram mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Polandia, Peter Frans Gontha, Sabtu (12/09/2020).
“Fasilitas seperti ini dapat diadakan dan dibangun dalam jangka waktu singkat (kurang dari 2 minggu – Photo 1 – karena memanfaatkan container yang tinggal dipasang Air-con dan tangga),” tambahnya.
Dia juga menyarankan pemerintah lebih menegakkan aturan dan pemberian sanksi pada mereka yang tidak disiplin mengikuti aturan new normal atau normal baru. Tugas ini harus dijalankan Anies sebagai Gubernur Jakarta. Pemerintah juga disarankan untuk meningkatkan pengujian (tes), isolasi, pelacakan (tracing) dan perawatan.
“Sejauh ini masih banyak kekurangan dalam hal isolasi dan contact tracing.” jelasnya.
“Perekonomian tetap harus dijaga, sehingga aktivitas masyarakat yang menjadi motor perekonomian yang dapat terus menjaga kesinambungan kehidupan bermasyarakat kita hingga pandemi berakhir,” katanya dalam surat tersebut.Selain itu melaksanakan PSBB yang tidak efektif berpotensi melawan keinginan masyarakat yang menurutnya menghendaki new normal baru, hidup dengan pembatasan, memakai masker menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Masyarakat juga lebih takut kehilangan pekerjaan dan pendapatan serta kelaparan daripada ancaman penularan Covid-19. Di antaranya adalah lembaga survei Vox Populi (Centre for Political Communication Studies) dan Indo Barometer, dimana masyarakat di atas 80% tidak menghendaki PSBB kembali.
Mengacu data The Real-Time Billionaires List 2020 per Juni, kekayaan bersih Robert Budi Hartono memiliki kekayaan total mencapai US$ 17,4 miliar atau setara Rp 244 triliun. Dia menjadi satu dari lima orang terkaya di negeri ini.
Sumber:detik.com



























