Membangun Negeri Dengan Penuh Keimanan

0
448

Salo, auramedia.co – Seusai sholat subuh pagi ini, saya mencoba mengevaluasi kegiatan saya sehari yang lalu, di kala heningan subuh itu, saya teringat sosok anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kampar dari Fraksi PAN, yakni H. Januar Rambo, SH. Saya teringat diskusi lepas kami seusai melaksanakan sholat Zhuhur di depan mushollah DPRD Kabupaten Kampar.

Pada siang itu, ada dua topik diskusi lepas kami bersama dengan bang Rambo (sapaan akrabnya). Pertama, tentang usaha dan upaya apa yang mesti dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kampar untuk menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan yang Kedua adalah tentang bagaimana kita menyikapi kehidupan ini secara agama.

Pada topik diskusi yang pertama, tentang bagaimana upaya pemerintah Kabupaten Kampar untuk menghasilkan PAD tidak begitu menarik pemikiranku. Karena untuk mewujudkannya sanfatlah berat dan membutuhkan perjuangan yang panjang. Sekalipun dalam diskusi itu, bang Januar Rambo memberikan tawaran, bahwa menertibkan pembibitan sawit dan penangkaran sarang burung walet merupakan salah satu sumber PAD yqng layak untuk digali. Karena kuantitas atau banyaknya jumlah pembibitan sawit dan menjamurnya usaha penangkaran sarang burung walet saat ini. Karena untuk menertibkan itu harus dilakukan dengan keseriusan dan semangat yang tinggi serta didukung oleh mental abdi negara (ASN) sebagai eksekutor dalam menjalankan program-program kerjanya.

Pemikiran bang Januar Rambo itu hanya akan terwujud jika kekompakan dan semangat kerja seluruh ASN terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar trjaga dan mereka mampu bekerja ihklas demi terwujudnya Kabupaten Kampar yang maju dan lebih baik agar tercapainya kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kampar. Pemikiran bang Januar Rambo juga harus didukung dengan etos kerja dan tanggung jawab serta mental yang maju para ASN yang memiliki semangat untuk mengabdikan diri terhadap negeri agar terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

Namun pada topik yang kedua, hingga pagi subuh ini masih menarik perhatianku. Karena dalam diskusi itu bang Januar mengajak kami untuk selalu sadarkan diri selaku hamba Allah Azza Wajallah. Bang Januar mengingatkan kami akan pentingnya mengingat Allah dalam seluruh sendi kehidupan di dunia pana ini.
Ada yang lebih menarik perhatianku dari pernyataan bang Januar Rqmbo, beliau mengatakan bahwa ketika nyawa kita dipanggil oleh Allah Azza Wajallah, maka seluruh kemewahan dan kekayaan kita akan tinggal di dunia dan tidak akan bisa kita bawa ke alam kubur.

Bang Januar Rambo bahkan menyampaikan sebuah hikayat kepada kami, bahwa pernah terhadi di zaman Rasulullah. Dimana ada seorang yang memiliki kekayaan berlimpah pada masa itu. Pada suatu saat, orang kaya tersebut memanggil anak-anaknya.

Kepada anak-anaknya tersebut, sang orang kaya tadi berwasiat, “jika suatu hari nanti bapak meninggal, bapak mohon kalian sampaikan kepada pengurus kematian di negeri ini, agar sebelum ayah dikafankan, terlebih dahulu tolong dipasangkan kaos kaki bapak yang ada dalam lemari itu”, begitulah wasiat orang kaya itu kepada anak-anaknya, dan wasiat itu langsung ditulis oleh anak sulungnya pada lembaran kertas agar wasiat itu tidak lupa ketika ajal menjemput sang bapaknya.

Pada suatu hari, sampailah pada waktu yang disampaikan oleh sang bapak. Orang kaya itu meninggal dunia. Semua masyarakat dan pengurus kematian di negeri itu datang bertakziah dan melaksanakan kegiatan fardu kifayah terhadap hamba Allah yang telah dipanggil oleh sang Maha pencipta.

Seusai mayat dimandikan dan hendak dikafani, anak sulung sang orang kaya tersebut menghentikan kegiatan pengafanan sang bapak. Anak sulung orang kaya itu, menyampaikan agar sebelum bapaknya dikafani, pengurus kematian dimintanya untuk memakaikan kaos kaki sebagai mana yang diwasiatkan oleh bapaknya yang memiliki harta berlimpah itu. Anak sulung itu langsung melihatkan surat wasiat sang ayah sembari memberikan kaos kaki yang dimaksud agar segera dipakaikan kepada mayat bapaknya.

Di luar dugaanya, pengurus kematian tidak menerima permintaan anak sulung orang kaya tersebut. Padahal semasa hidupnya, tidak ada orang yang berani menolak keinginan orang kaya tersebut. Karena apa saja urusan di dunia ini bisa dibeli atau dibayarnya dengan kekayaan berlimpah yang dimilikinya.

Anak sulung tersebut habya bisa terdiam sembari mendengarkan nasehat dan pengetahuan yang disampaikan oleh pengurus kematian tersebut.

Seusai menyampaikan hikayat tersebut, bang Januar Rambo mengingatkan kepada kami, bahwa tidak ada yang bisa kita banggakan dan sombongkan atas harta dan kelebihan yang kita miliki di dunia ini. Karena semuanya akan kita tinggalkan dan tidak bisa dibawa mati. Hanya ibadah dan ketaqwaan kita kepada Allahlah yang akan menyertai kita hingga ke alam kubur nanti, ungkap bang Januar yang dikenal tegas di lembaga legislatif DPRD Kampar tersebut.

Subuh itu saya hanya berharap, semoga semua pejabat negeri ini memiliki ilmu dan pengetahuan yang sama dalam menjalani kehidupan ini. Semoga ilmu seperti itu mampu dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga tidak adalagi pejabat dinegeri yang mau berbuat zolim dengan jabatannya. Karena kezoliman dan keuntungan dari perbuatan zolimnya itu tidak akan bisa dibawanya mati. Keuntungan dari kezoliman itu juga belum tentu bermanfaat untuk generasi pewarisnya. Apalagi disaat kondisi dunia yang penuh dengan pengaruh yang dapat merusak manusia yang tidak memikiki keimanan yang kuat.

“Majulah bang Januar Rambo, komit dan amanahlah dalam melaksanakan tugas muliamu sebagai wakil rakyat di negeri Serambi Mekkah ini”, ungkapku dalam hati penuh dengan harapan untuk kemajuan negeri dan tercapainya kesejahteraan masyarakat.

Ungkapan hati seorang jurnalis, Adi Jondri Putra di kala Shubuh, (16/02/21)