Anggaran Rp 1,1 Triliun Digulirkan untuk Petani Milenial Jabar

0
326

Bandung – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat telah menggulirkan program Petani Milenial Juara. Program yang dianggap sebagai solusi di masa pandemi COVID-19 ini mendapatkan dukungan dari berbagai stakeholders, salah satunya dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb).
Bank bjb menyuntik modal bagi petani muda sebesar Rp 1,1 triliun. Pihaknya disebut akan menjadi bank utama yang membiayai modal para petani milenial dengan bunga sangat rendah, yakni melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Corporate Secretary Bank bjb Widi Hartoto mengatakan dana yang disiapkan pada tahun ini untuk keseluruhan KUR petani milenial mencapai Rp1,1 triliun. “Disesuaikan dengan kuota KUR Bank bjb dari pemerintah yakni Rp 1,1 triliun dan juga pembiayaan non KUR dengan pola BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit),” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (26/3/2021).

Lebih lanjut, besar dana yang akan diterima tiap-tiap petani milenial akan disesuaikan dengan rencana kerja usaha (RKU) yang diajukan petani milenial atau pihak offtaker. Sedangkan, untuk pola pembayaran angsuran, kata dia, dilakukan sesuai dengan siklus usaha yang dibuat dalam RKU tersebut.

“Sesuai dengan bunga KUR yakni 6 persen. Pembayaran bisa dilakukan sesudah panen atau sesuai kesepakatan bersama yang saling menguntungkan. Persyaratan untuk mendapatkan permodalan pun semuanya sama dengan pengajuan KUR,” jelasnya.

“Petani millenial merupakan petani muda yang sudah memiliki penghasilan berkala, di mana mereka sudah punya kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup tetapi terkadang lupa menyiapkan simpanan untuk pensiun. Nah, bjb juga akan memberikan program pensiun bagi petani, atau DPLK. Jadi di masa tua nanti bisa semakin sejahtera,” sambungnya.

Sementara itu, mengenai lahan petani milenial, Pemprov Jabar telah menyiapkan 1.000 hektare untuk digarap 5.000 petani. Hingga kini jumlah pendaftar sudah mencapai 8.900 orang, 2.240 diantaranya telah lolos ke seleksi berikutnya.

Pendaftar terbanyak berasal dari kawasan Bandung Raya seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, serta Kabupaten Sumedang dan Garut. Dengan usia pendaftar, 45 persen berumur 20-24 tahun dan 28 persen berumur 25-29 tahun. Pendaftar didominasi laki-laki sekitar 87% dan perempuan 13%.

Pihaknya pun mencatat, sektor pertanian yang paling diminati yakni tanaman pangan sebanyak 1.010 orang, sedangkan hortikultura ada 951 orang. Tahapan pendaftaran petani milenial saat ini ada dalam posisi evaluasi akhir atau wawancara sampai tanggal 10 April 2021 mendatang. sumber: detik.com