Bangkinang Kota, auramrdia.co – Siang ini,(14/04/21) seusai mengantarkan Alm. kakak Ermita,(50) isteri seniorku di PWI Kampar, buya Hermansyah di pemakaman terakhirnya di perkuburan Desa Sipungguk Kecamatan Salo, bersama senior yang juga sahabat terbaikku, Aprizal Khan kami menuju perkantoran Bupati Kampar.
Karena waktu sholat zuhur sudah masuk, kamipun langsung menuju Mesjid Perkantoran Bupati Kabupaten Kampar.
Saat berada di Mesjid ada pandangan yang menarik dan membuat hatiku bahagia. Dalam Mesjid tersebut, saya melihat mayoritas Kepala OPD di negeriku hadir dan ikut sholat berjamaah.
Sholat Zuhur kami waktu itu, di Imami oleh Kepala Bappeda Kampar, Ir. H. Azwan, M.Si. Diantara Kepala OPD yang saya lihat adalah bang Afdal, bang Hambali, bang Cokroaminoto, bang Bustan, bang Aliman Makmur, bang Nurbit, Asisten II, bang Suhermi dan puluhan pejabat lainnya.
Saat melihat para pejabat negeri ini memiliki semangat dalam beribadah, dalam hati saya berharap, semoga negeri ini lebih maju dan selalu diberikan rahmat dan kerberkahan oleh Sang ilahi. Para pejabatnya selalu berada dalam lindungan dan keridho’an Allah Azza Wajallah dan masyarakatnya hidup dalam kesejahteraan.

Saya yakin dan optimis, negeri yang diisi oleh pejabat yang dekat dengan Allah akan menjadi negeri yang baik dan penuh rahmatan lil alamin. Karena di tangan pejabatlah kemanah arah pembangunan dan arah program yang akan dilaksanakan di negeri ini. Para pejabatlah yang membuat perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan hingga mengevaluasi seluruh program kerja pemerintah untuk masyarakat yang telah dilaksanakan dilaksanakan. Sehingga hasil evaluasi itu akan menjadi dasar untuk membuat kebijakan di masa yang akan datang. Agar kebijakan dan program di masa akan datang mampu menutupi kekurangan dan kelemahan pada program sebelumnya.
Beda halnya jika negeri ini diisi oleh pejabat yang jauh dari Sang Ilahi. Mereka akan bertindak dan berprilaku yang merugikan diri sendiri dan menzolimi masyarakat yang memberikan amanah kepada dirinya. Pera pejabat yang jauh dari Sang Ilahi akan cenderung berbuat korupsi dan tidak amanah dalam jabatan yang diembannya. Masyarakat yang mesti dibantu dan diurusnya, justeru dijadikan sebagai topeng untuk membuat program yang sasarannya adalah untuk memperkaya diri, keluarga dan kelompok tertentu. Pejabat yang jauh dari Sang Ilahi tidak akan sadar bahwa hidup adalah upaya penyucian diri. Pejabat yang jauh dari Sang Ilahi tidak akan sadar bahwa hidup untuk penyucian jiwa adalah mereka yang beruntung, dan mereka yang mengotori jiwanya dengan perilku yang dilarang okeh Sang Ilahi adalah mereka yang merugi.
“Semangatlah Pejabatku, Dekatkan diri dengan Sang Ilahi, Berikan Pengabdian kepada negeri, semoga menjadi jalan pembersih hati”, gumamku dalam hati.
……………
Catatan siang, (14/04/21) dari Adi Jondri



























