Bangkinang Kota, auramedia.co – Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Setda Kabupaten Kampar mendengarkan ceramah agama ustad H. Syafrizal pada peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1443 Hijiriah di Bangkinang Kota, Jumat (13/8/2021).
Ketua Pelaksana, Nur Aprilla istri Kabag Kesra Setdakab Kampar, Yurnalis menyampaikan bahwa pentingnya mengingat sejarah bagaimana kisah nabi Muhammad SAW dalam memperjuangkan kejayaan Islam pada bulan Muharram.
“Bulan Muharram merupakan peringatan tahun baru Islam, dimana ummat muslim melakukan Muhasabah atau introspeksi diri, hijrah kepada hal yang lebih baik”, ujarnya.

Dia bersykur kaum ibu yang ada di DWP ini penuh semangat mendengarkan ceramah ini, dengan harapan dapat menjadi insan yang selalu taqwa kepada Allah SWT.
Sementara itu Ketua DWP Setda, Hj. Yenni Hartati berharap agar di tahun baru 1443 Hijriah ini kita menjadi pribadi-pribadi yang siddiq, saleh, salihah dan syuhada dengan terus meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT untuk mendapatkan keridhoan dan kasih sayang-Nya.
Ustad Syafrizal menguraikan tentang apa saja yang harus dipetik hikmahnya dari tahun baru Islam ini dalam mengenang kembali peristiwa bersejarah yang dilakukan nabi besar Muhammad SAW yang hijrah dari Mekkah ke Madinah sebagai awal kejayaan agama Islam ketika itu.
Inti dari bulan Muharrom adalah melakukan muhasabah, insaf dari segala perbuatan dosa, meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT dan selalu menjaga shalat dengan menyempurnakan wudu.
Berbagai contoh disampaikannya hingga semua ibu-ibu yang hadir bersemangat mendengarkannya, apalagi yang menyinggung soal dosa antara suami dan istri. Semuanya harus diselesaikan dengan meminta maaf dan tidak mengulangi lagi segala perbuatan yang salah.
Ketua Bidang Sosial dan Budaya, Ny. Ns. Ernita Fitriani sangat terkesan, “Bermuhasabah di bulan Muharram salah satunya memperbanyak amal ibadah dengan ikhlas, dapat memperbaiki hubungan suami istri, saling menjaga dan memaafkan serta menjalankan kewajiban sebagai istri dengan baik”, ujarnya.
Dia menyebutkan bagaimana kaum ibu memaknai isi ceramah ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti soal berwudu mulai membasuh wajah hingga kaki dengan tata cara yang benar. “Shalat kita sempurna jika wudunya benar”, ujarnya.
Disisi lain, anggota bidang ekonomi, Halimah menyampaikan hal menarik baginya dari uraian penceramah itu, bagaimana sikap seorang suami istri bisa saling menghormati, menghargai, menjaga dan menyayangi. Selain itu dia menyampaikan tentang keharusan membersihkan kosmetik sebelum berwudu, “Perempuan itu biasanya memakain bedak hingga lima lapis”, ujarnya terkekeh. (rls).



























