Penyuluh Diharapkan Menjadi Penyejuk Dan Pemersatu Di Tengah Konflik Umat Beragama

0
607

Bangkinang Kota, auramedia.co – Ratusan Penyuluh Agama Islam (PAI)  non PNS di Kampar ikuti Pembinaan Penyuluh Agama Pengarusutamaan Moderasi Agama dan Wawasan Kebangsaan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar Tahun 2021. Para penyuluh yang menjadi ujung tombak kementerian agama diharapkan dapat bersinergi dan memiliki kesamaan visi dan misi dalam memberikan penyuluhan agama kepada masyarakat. Para penyuluh diharapkan dapat menjadi penyejuk dan penerang di tengah kehidupan umat.

Ketua panitia Pembinaan Penyuluh Agama  Honorer (PAH) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar Tahun 2021, H. Ahmad Fadhli, SH. MM kepada wartawan, (02/11/21) di sela kegiatan mengatakan, bahwa pembinaan PAH diikuti oleh 162 orang penyuluh. Terdiri dari 81 orang penyuluh pada angkatan 1 (pertama) yang dilaksanakan pada 01 November 2021 yang lalu, dan sebanyak 81 orang penyuluh pada angkatan 2 (kedua) yang dilaksanakan pada hari ini, ungkap Fadhli.
Lebih lanjut Fadhli mengatakan, pemateri terdiri dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar, Drs. H. Alfian, MA, Kasi Binmas, H. Maswir, MA dan H. Zulfaymar, MAP, ungkap Fadhli.
Sementara itu, pemateri H. Zulfaymar kepada peserta mengatakan, bahwa penyuluh merupakan ujung tombak kementerian agama yang senantiasa menjadi penyejuk dan penerang di tengah kehidupan umat. Eksistensi penyuluh diharapkan dapat menjadi pemersatu di tengah konflik kehidupan umat beragama. Penyuluh diharapkan dapat menjadi pendamai konflik di tengah kehidupan masyarakat, ungkap Zulfaymar.
Zulfaimar juga menghimbau, agar para penyuluh dapat selalu bersinergi dan memiliki kesamaan visi dan misi. Penyuluh diharapkan dapat sama-sama selaras, dan sama sama bergerak untuk menyejukkan umat ketika ada konflik. Namun, jika terdapat perbedaan pendapat di tengah umat, peran penyuluh jangan sampai menjadi pemicu pecah belah umat. Posisi penyuluh harus menjadi penyejuk dan pemersatu di tengah umat, ungkap Zulfaimar.
Sementara itu, H. Maswir, MA mengatakan, bahwa penyuluh harus memiliki pengetahuan dan dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menyampaikan pesan-pesan dan nasehat untuk kedamaian, kerukunan dan ketenangan jiwa kepada umat.
Dalam hal serangan paham radikalisasi yang terjadi di tengah umat saat ini, para penyuluh harus banyak mengetahui sejarah. Terutama sejarah terhadap tokoh-tokoh agama dan para ulama. Jangan biarkan paham radikalisasi merusak kerukunan umat beragama dan merusak keutuhan warga negara republik Indonesia, ungkap Maswir.
Sementara itu, salah seorang peserta dari Penyuluh Agama Islam (PAI) dari Kecamatan Salo, Ihfasni Arham, M.Ag kepada wartawan mengatakan, bahwa kegiatan Pembinaan Penyuluh Agama  Honorer (PAH) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar Tahun 2021 sangat memberikan pengetahuan dan wawasan bagi penyuluh.
Dengan mengikuti kegiatan ini, sebagai penyuluh kita selalu mendapatkan semangat dan motivasi agar senantiasa menjalankan tugas dan fungsi kita di tengah kehidupan umat beragama. Kita selalu disadarkan dengan rasa tanggung jawab yang tinggi untuk senantiasa penjadi penyejuk dan pendamai di tengah kehidupan masyarakat, ungkap Ihfas. (Adi Jondri)