Jakarta, auramedia.co – Saat anak mengalami sakit perut tentu membuat orang tua khawatir. Sebab sakit perut dapat membuat aktivitas anak berkurang, karena konsentrasi yang terganggu dan menimbulkan ketidaknyamanan.
Sakit perut pada anak tidak boleh dianggap sepele. Karena bisa menjadi gejala masalah yang lebih serius. Salah satunya gastroesophageal reflux disease atau yang dikenal dengan GERD. Banyak orang mengira, GERD hanya dialami oleh orang dewasa. Padahal, kondisi ini juga bisa terjadi pada anak-anak, bahkan bayi.
Kendati demikian, GERD pada anak yang lebih kecil sulit dideteksi. Namun gejala yang timbul umumnya berupa muntah diikuti dengan penurunan berat badan dan gangguan napas kronik. Selain itu, anak juga cenderung menjadi lebih rewel, sering menangis, serta menolak makan. Sementara pada anak yang lebih besar, keluhan GERD seringkali sama seperti yang dialami orang dewasa, dengan gejala seperti muntah, mulut terasa asam, nyeri di perut bagian atas dan sendawa berlebihan.

Meski begitu, Dokter Spesialis Gastrohepatologi Anak Mayapada Hospital Kuningan dr. Eva Jeumpa, Sp. A (K) menjelaskan sebetulnya GERD pada anak bisa ditangani dengan perubahan pola makan dan gaya hidup, serta dengan pemberian obat pereda asam lambung.
“Ada kalanya GERD muncul berulang terus-menerus, dan kurang responsif terhadap pengobatan hingga akibatkan anak sulit menelan. Perlu pemeriksaan diagnostik agar diketahui apa penyebab GERD berulang, salah satunya dengan endoskopi,” ujar dr. Eva.
Dia mengatakan endoskopi memeriksa bagian dalam saluran cerna menggunakan tabung kecil fleksibel yang disebut endoskop. Alat ini memiliki cahaya dan lensa kamera di ujungnya, sehingga saluran cerna dapat terlihat dan sampel jaringan dari dalam saluran cerna dapat diambil untuk pengujian lebih lanjut.
Di sisi lain, dr. Eva juga mengimbau orang tua agar memperhatikan kebiasaan anak. Utamanya saat anak sering memasukkan benda ke dalam mulut. Karena bila benda asing tertelan melewati kerongkongan, namun tersangkut di lambung atau usus, gejala sakit perut, kembung, mual muntah hingga kehilangan nafsu makan dapat terjadi.
“Tindakan endoskopi dapat segera dilakukan untuk mengeluarkan benda asing yang tertelan,” katanya.
Selain itu, masalah sakit perut yang kerap muncul pada anak yaitu sembelit. Sembelit merupakan kondisi sulit buang air besar, atau dengan frekuensi yang jarang. dr. Eva pun menyarankan agar anak banyak mengonsumsi makanan berserat, seperti sayur dan buah. Tidak lupa minum air putih yang cukup.
Jika sembelit sering terjadi atau disertai keluhan lain, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Segera periksakan anak ke dokter jika timbul keluhan sakit perut. Jangan tunda melakukan tindakan apabila merasakan gejala atau keluhan anak sakit perut. Hal ini mengingat penanganan yang tepat dapat meminimalisir risiko penyakit menjadi serius, serta munculnya komplikasi yang lebih berat.
Jika ingin berkonsultasi dengan dokter, bisa melalui laman ini. Dapatkan juga voucher diskon untuk pemeriksaan medical check up.
Sebagai informasi, Pediatric Center Mayapada Hospital menyediakan layanan komprehensif untuk buah hati Anda mulai dari pemeriksaan kesehatan, deteksi dini dan vaksinasi, perawatan medis, tindakan bedah dan rehabilitasi, termasuk untuk kasus jantung, gangguan neurologis, pencernaan, kelainan tulang, dan kondisi lainnya.
Tim Pediatric Center Mayapada Hospital terdiri dari dokter spesialis anak dengan subspesialisasi, seperti konsultan gastroenterohepatologi anak, konsultan hematologi onkologi anak, konsultan neurologi anak dan konsultan jantung anak, serta dokter spesialis bedah anak dan dokter spesialis lain yang yang dapat menangani kasus keganasan atau kanker pada anak.
Sumber : https://apps.detik.com


































