Ayam Mati Massal Diduga Flu Burung, Ini Penjelasan Disbunnak Keswan Kampar

0
144

KAMPAR, auramedia.co – Ayam buras mati massal di Desa Laboi Jaya Kecamatan Bangkinang positif Flu Burung. Ada ratusan ayam yang mati.

Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disbunnak Keswan) Kampar, Ali Sabri melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, drh Deyus Herman mengaku telah menerima informasi tentang hasil uji laboratorium Balai Veteriner (BVet) Bukittinggi.

“Iya. Benar positif Flu Burung,” kata Deyus, Senin (3/4/2023). Ia mengatakan, informasi tersebut telah pula diteruskan ke Petugas Lapangan Kesehatan Hewan.

Petugas diminta meneruskannya kepada masyarakat. Terutama masyarakat peternak yang ayamnya mati.

Ia menjelaskan, kematian massal itu terjadi pada Februari 2023 lalu. Hampir bersamaan dengan ayam mati massal di Desa Koto Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar.

Ada ratusan ekor ayam buras di Laboi Jaya yang mati massal. Tetapi tidak sekaligus. Gelombang mati massal itu terjadi sekitar satu pekan.

“Nggak sekaligus gitu. Sehari itu jumlahnya nggak menentu. Tapi ada ratusan,” katanya. Ayam ternak tersebut milik masyarakat yang dipelihara di kandang kecil dan pekarangan rumah.

Di desa itu terdapat kandang besar usaha ternak ayam buras milik Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Peternakan Kampar. Tetapi aman dari mati massal.

Pihaknya masih melakukan kajian epidemologi penyebaran Flu Burung tersebut.

Gunanya untuk memastikan asal penyebaran virus Avian Influenza (H5N1) tersebut.

Deyus tidak begitu yakin jika kasus di Laboi Jaya merupakan gelombang dari Koto Mesjid. Ia lebih sependapat jika kasus mati massal karena faktor cuaca ekstrem.

Menurut dia, tahun sebelumnya juga terdapat kasus kematian ayam ternak.

Tetapi jumlahnya sedikit dan asumsi tidak sampai mengarah ke Flu Burung.

“Makanya, sepertinya karena faktor cuaca. Ini lagi kita lakukan kajian epidemologinya. Kita telusuri asal penyebarannya,” pungkas Deyus. (Advetorial)