Bangkinang Kota, auramedia.co – Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar akan membentuk tim pengawasan dan pemeriksaan hewan qurban di 21 kecamatan sebagai bentuk kesiapan menghadapi Idul Adha 1444 Hijriah.
Tim tersebut direncanakan dibentuk 1 bulan sebelum hari raya Idul Adha sebagai antisipasi adanya ternak sakit baik didalam maupun diluar kampar yang masuk sebelum dilakukan pemotongan.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar, Drs. H. Ali Sabri melalui Kabid Keswan, Drh. Deyus Herman, Senin (22/5/2023).

“Kesiapan Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar menghadapi Idul Adha yang pertama mengecek semua data hewan qurban dilapangan, yang kedua membuat tim pengawasan dan pemeriksaan hewan qurban di 21 kecamatan, yang ketiga melibatkan semua instansi dilapangan mulai dari dokter hewan, camat, kepala desa, dan KUA yang akan di SK kan langsung oleh PJ Bupati,” kata Deyus.
“Hal tersebut dilakukan sebagai antisipasi adanya hewan ternak yang terjangkit penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau Penyakit Ngorok (tagere) yang kini lagi marak menyerang sapi dan kerbau. Sehingga masyarakat yang mengkonsumsi daging hewan qurban itu nantinya aman,” lanjutnya.
Dijelaskan Deyus, tim pengawasan dan pemeriksaan hewan qurban yang telah dibentuk disetiap Kecamatan akan melakukan pendataan disetiap mesjid didesa-desa, melakukan sosialisasi kepada panitia qurban tentang syarat ternak yang di qurbankan (layak secara kesehatan), dan memastikan tidak mengidap penyakit hewan menular yang membahayakan masyarakat yang memakannya.
Ditambahkannya lagi, tim tersebut juga akan melakukan pemeriksaan Ante Mortem (Sebelum disembelih) dan melakukan pemeriksaan secara Post Mortem (setelah di sembelih) terhadap daging hewan qurban agar masyarakat yang mengkonsumsi daging qurban terhindar dari penyakit Zoonosis yang bisa menular ke Manusia.
Deyus juga mengatakan, bahwa estimasi qurban tahun 2023 mengalami kenaikan sekitar 3% berdasarkan rekapitulasi pemotongan hewan qurban tahun 2022.
“Estimasi kita tahun 2022 8.700san dimana waktu itu estimasi kita hanya 5% naik 15%, tahun ini kita estimasikan sekitar naik 3% lebih kurang 8980% dari tahun kemaren. Kadang-kadang juga bisa diatas itu lagi,” ungkap Deyus.
Deyus juga menyebut, ketersediaan hewan qurban Kabupaten Kampar sendiri lebih kurang 40 sampai 45%. “Yang sisa dari itu dari luar Kampar,” ujar Deyus.
“Kebanyakan banyak masuk dari sumatera Barat, kemudian dari Lampung, Palembang, Sumatera Utara. Pastinya kita antisipasi hewan-hewan tersebut sebelum masuk ke Kampar oleh satgas yang telah kita dibentuk,” tambahnya lagi.
Melalui media, Deyus menghimbau kepada seluruh peternak di Kampar agar menjaga kesehatan hewan ternaknya dan segera melakukan vaksinasi rutin 1 kali dalam setahun agar hewan-hewan yang akan diqurbankan sehat dan tidak memberikan dampak yang buruk bagi masyarakat.
Deyus juga menghimbau kepada masyarakat dan panitia hewan qurban yang akan membeli sapi atau kerbau dari luar daerah untuk berhati-hati dan memastikan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
“Kami menghimbau kepada masyarakat dan panitia qurban se-kabupaten Kampar untuk meminta ke pedagang surat SKKH dari daerah asal ternak bila mana mengambil dari luar, minta juga kepada petugas didaerah setempat surat SKKH jika mengambilnya masih dari dalam daerah bahwa ternak tersebut sehat setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter hewan,” pungkasnya.(Advetorial)



























