Masyarakat 3 Desa di Kecamatan Salo Ucapkan Terima Kasih Atas Pembangunan Jembatan Gantung Perjuangan Syahrul Aidi Ma’azat

0
442

Ganting, auramedia.co – Masyarakat Tiga Desa Di Kecamatan Salo Kabupaten Kampar berterima kasih dan bersyukur atas dibangunnya jembatan Gantung penghubung ke Kampung Pulau Tongah. Jembatan Gantung tersebut, merupakan aspirasi Anggota Komisi V DPR-RI Fraksi PKS.

Salah seorang tokoh masyarakat Desa Ganting Kecamatan Salo, Bustamam, S. Pd kepada wartawan, (18/09/23) di sela kegiatan Kunjungan kerja anggota Komisi V DPR-RI FPKS Dapil Riau II, Dr. H. Syahrul Aidi Ma’azat, LC. MA dalam peninjauan Pembangunan Jembatan Jembatan Gantung Dari Kementerian PUPR RI di Desa Ganting Kecamatan Salo mengatakan, bahwa jembatan gantung penghubung ke Koto Tongah merupakan jembatan yang ditunggu-tunggu masyarakat. “Sudah 30 tahun lebih kami menunggu pembangunan jembatan gantung ini,” ungkap Bustamam.

Bustamam juga menyampaikan, bahwa jembatan gantung sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk menghubungkan ke Pulau Tongah. Jembatan gantung tersebut sangat dibutuhkan sebagai Akses transportasi masyarakat yang setiap harinya beraktivitas di Pulau Tongah, ungkap Bustamam.

Bustamam juga mengatakan, Pulau Tongah merupakan pulau tempat sumber ekonomi masyarakat. “Di Pulau Tongah masyarakat berkebun dan bertani. Setiap pagi masyarakat pergi ke pulau Tongah dan sorenya baru meninggalkan pulau pulang ke rumahnya masing-masing yang melewati jembatan gantung tersebut,” ungkap Bustamam.

Sementara itu, Camat Salo Refizal, S. STP mengatakan, bahwa Pulau Tongah merupakan pulau tempat beraktivitasnya masyarakat 3 Desa di Kecamatan Salo. Yakni Desa Ganting, Desa Sipungguk, dan Desa Ganting Damai. Terdapat 3 jembatan penghubung ke Pulau Tongah, Jembatan Merah penghubung dari Desa Sipungguk, Jembatan Pelangi penghubung dari Desa Ganting Damai dan Jembatan Gantung penghubung dari Desa Ganting, ungkap Reflizar.

Reflizar juga menambahkan, bahwa Pulau Tongah telah direncanakan sebagai Destinasi wisata. Keunikan Kampung Pulau Tongah yang tidak pernah dilewati motor roda 4 ini akan menjadi daya tarik tersendiri pagi pengunjung. “Kami berharap, masyarakat dapat melestarikan Pulau Tongah ini, semoga ke depannya mampu menjadi sumber pendapatan ekonomi masyarakat,” ungkap Reflizar.

Sementara itu, anggota Komisi V DPR-RI FPKS Dapil Riau II, Dr. H. Syahrul Aidi Ma’azat, LC. MA mengatakan, bahwa pembangunan jembatan gantung ini merupakan pembangunan yang didasari oleh aspirasi dan kebutuhan masyarakat khususnya masyarakat Desa Ganting, Desa Sipungguk dan Masyarakat Desa Ganting Damai. Pembangunan jembatan gantung ini telah menjadi atensi Syahrul Aidi semenjak awal jabatannya. Awalnya jembatan ini direncanakan untuk rehab. Tetapi setelah beberapa kajian dan pertimbangan, jembatan gantung ini akhirnya dibangun Sepenjang 120 meter. “Pada saat pembahasan APBN tahun 2022, saya merekomendasikan pembangunan jembatan gantung penghubung Desa Ganting ke Pulau Tongah,” Ungkap Syahrul.

Melalui media Syahrul Aidi berharap agar jembatan gantung ini nantinya dapat dirawat dan dijaga dengan baik. Semoga jembatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat terutama sebagai akses transportasi guna peningkatan ekonomi masyarakat,” ungkap Syahrul Aidi.

Syahrul Aidi juga berharap Semoga jembatan gantung tersebut sukses pelaksanaannya, pekerjaannya bagus, dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat s cara baik.

Sementara itu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Riau, Ir. T. Yuliansyah kepada wartawan mengatakan, bahwa jembatan gantung penghubung ke Pulau Tongah tersebut dibangun sepanjang 120 meter dengan lebar 1,8 meter. Jembatan gantung tersebut di desain untuk pengguna jalan kaki, tetapi bisa juga dimanfaatkan untuk kendaraan roda 2, ungkap T. Yuliansyah.

Yuliansyah juga mengatakan, bahwa saat ini pembangunan jembatan gantung tersebut sudah sampai 50%. Diperkirakan jembatan tersebut akan selesai pada pertengahan Desember 2023, ungkap Yuliansyah.

Kepada wartawan T. Yuliansyah juga mengatakan, bahwa jembatan gantung penghubung Desa Ganting ke Pulau Tongah itu memiliki kekuatan selama 40 tahun ke depan. Tetapi jembatan itu harus dirawat dan dijaga dengan baik. “Kami akan melakukan perawatan selama 1 tahun, setelah itu akan kami serahkan kepada daerah,” ungkap Yuliansyah.

Menurut pantauan wartawan, peninjauan Pembangunan Jembatan Gantung Dari Kementerian PUPR RI di Desa Ganting Kecamatan Salo, Dr. H. Syahrul Aidi Ma’azat, LC. MA didampingi oleh Ketua DPD PKS Kabupaten Kampar, Tamaruddin, S. Pd dan sekretaris Selamat. Peninjauan juga dihadiri oleh Camat Salo, Kades Ganting dan Kades Salo, Ihfasni Arham, M. Ag serta beberapa tokoh masyarakat Desa Ganting Kecamatan Salo. (Adi Jondri)